Mengenal BitCoin – Selama ini uang berbentuk kertas dan koin fisik berperan sebagai alat tukar yang bernilai untuk membantu proses transaksi kita. Namun, adakah alternatif lain selain menggunakan selembar kertas tersebut?
Kemudahannya untuk diolah mungkin menjadikan kertas sebagai alat tukar yang praktis. Tapi jika menilik perkembangan zaman, tentu kita menyadari ada alternatif lain yang jauh lebih mudah diolah dari pada kertas, yaitu teknologi digital.
Karena itu, sekarang bermunculan layanan keuangan dalam bentuk non-uang seperti kartu kredit, e-Money, dan juga yang kini tengah populer BitCoin. Agar lebih memahami hal ini, sudah saatnya kita mengenal Bitcoin lebih dalam.
Baca juga: 7 Aplikasi Rekomendasi Buat Kamu yang Mau Memulai Bisnis
Mengenal Bitcoin

e-Money atau uang elektronik adalah uang kertas yang di-digitalkan, namun nilai dan cara kerjanya sama dengan transaksi uang kertas. e-Money dikendalikan dan dipantau oleh pihak-pihak tertentu seperti Bank atau Pemerintah.
Sedangkan BitCoin, adalah sebuah mata uang. Mata uang ini digunakan oleh sebuah “negara” baru yang universal yaitu, Internet.
Jumlah BitCoin yang tersedia adalah 21 juta unit. Jumlah ini tidak dapat berubah, tidak ada pihak yang dapat menciptakan BitCoin baru. Nilai BitCoin dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran. Karena penawaran bersifat tetap, maka jumlah permintaan akan memengaruhi nilai BitCoin.
BitCoin memiliki fitur Mining (tambang), yang berarti kita dapat menambah jumlah BitCoin dengan cara menyelesaikan suatu program alogaritma atau mengkonfirmasi sebuah transaksi BitCoin.
Hal menandakan bahwa semua transaksi BitCoin divalidasi oleh semua Miner BitCoin tanpa diketahui siapa yang melakukan transaksi.
Semua transaksi tercatat dalam sistem bebas tanpa administrasi inti yang dinamakan “Blockchain”. Blockchain tersimpan dalam tiap BitCoin. Sistem ini memastikan keabsahan BitCoin dan mencegah penggunaan ganda untuk satu BitCoin. Tiap BitCoin juga memiliki sistem identitas yang dinamakan Cryptocurrency.
Perlu diketahui, semakin banyak orang yang melakukan Mining, maka akan semakin ketat persaingan untuk mendapatkan BitCoin.
Lalu, berbeda dengan e-Money, BitCoin tidak dikendalikan oleh siapa pun. Bahkan pencipta BitCoin sendiri belum diketahui.
Fungsi BitCoin

Contoh peraturan tersebut adalah pajak. Membeli, membangun, menerima, mengimpor ekspor, dan lain-lain dikenakan pajak. Lalu, perpindahan uang dari individu ke Bank atau perpindahan antar bank dikenakan biaya. Semua transaksi Bank dikenakan pajak. Semua transaksi pemerintah tiap negara pun dikenakan biaya atas mata uang yang digunakan.
Ditambah perkembangan ekonomi dan keadaan politik suatu negara yang dapat dipengaruhi oleh negara lain juga dapat memengaruhi aturan mengenai nilai uang.
Hal ini menyebabkan semakin mudahnya terjadi kesenjangan ekonomi, menciptakan sebuah batasan untuk tiap individu untuk dapat merubah keadaan ekonominya.
Dari masalah ini, BitCoin muncul sebagai sebuah solusi sistem pembayaran baru.
Mata uang Internet ini dapat digunakan untuk transaksi secara langsung tanpa perlu izin dan pemotongan nilai dari pihak ketiga. Sehingga transaksi menjadi lebih cepat, mudah, dan lebih menguntungkan.
Cara Mengelola BitCoin

Risiko BitCoin
Walaupun BitCoin merupakan sistem pembayaran yang berpotensi menjadi sistem pembayaran baru yang dapat diandalkan, BitCoin juga memiliki beberapa risiko.
Fluktuasi

Rawan Hacker

Sistem yang belum tetap

Jika kamu tertarik mencoba transaksi BitCoin, pastikan kamu up to date terhadap perkembangan BitCoin
Mata uang baru

Baca juga: Aplikasi Keuangan Terbaik untuk Smartphone Android Kamu!
Terlepas dari kontroversi BitCoin sebagai sistem pembayaran baru yang lebih efektif dan adil, BitCoin dapat menjadi bukti awal akan adanya perubahan mayor dalam sistem keuangan manusia. Mengenal BitCoin juga menjadi awal untuk mengembangkan sistem pembayaran online yang lebih baik.
Walaupun BitCoin masih terlihat samar, sulit terjadi maupun diterima, BitCoin is definitely something big that will happen.